Penjaga
Gawang: Gianluigi Donnarumma (Ac Milan)
Tidak Ada Penjaga Gawang
Italia Yang Lebih Pantas Daripada Gianluigi Donnarumma Untuk Menggantikan
Gianluigi Buffon. Setelah Tampil Menggoda Pada Musim Lalu, Hingga Paruh Musim
Ini Pun Donnarumma Selalu Mengundang Decak Kagum Dalam Setiap Penampilannya.
Bermain Sebanyak Tujuh
Belas Kali Di Seri A Sepanjang Musim Ini, Donnarumma Rata-Rata Melakukan
2,89 Kali Penyelamatan, Salah Satu Yang Terbanyak Di Antara Penjaga Gawang
Serie A Lainnya. Selain Itu, Donnarumma Sejauh Ini Sudah Mencatatkan Lima Kali
Clean Sheet Di Serie A, Di Antaranya Saat Milan Melawan
Juventus, Fiorentina, Dan Lazio. Dengan Pendekatan Tersebut, Tak Ada Portiere Di
Serie A Lainnya Yang Juga Lebih Pantas Daripada Penjaga Gawang Berusia 17 Tahun
Tersebut Untuk Menjaga Gawang Tim Terbaik Serie A Paruh Musim 2016/17.
Bek Kanan: Alessandro Florenzi (As Roma)
Musim Ini Sepertinya Bisa
Berakhir Lebih Cepat Bagi Alesandro Florenzi. Cedera Lutut Yang Didapatkannya
Saat Roma Menghempaskan
Sassuolo 3-1 Oktober Lalu Membuat Salah Satu Pemain Andalan Timnas Italia
Tersebut Diperkirakan Absen Selama Enam Bulan. Meski Begitu, Penampilannya Di
Sisi Kanan Pertahanan Roma Hingga Paruh Musim Ini Nyaris Tiada Banding.
Di Posisi Full-Back Kanan,
Yang Bukan Merupakan Posisi Terbaiknya, Florenzi Tampil Bagus, Baik Saat
Bertahan Maupun Menyerang. Terlibat Di Dalam Delapan Pertandingan Serie A Musim
Ini, Saat Menyerang Florenzi Berhasil Mencatatkan 3 Assist, Dengan
Rata-Rata Menciptakan 1,6 Kali Peluang Dalam Setiap Pertandingan. Dalam Bertahan,
Kemampuan Florenzi Pun Tak Kalah Menggoda. Konsentrasi Dan Ketenangan Adalah
Salah Satu Kelebihannya. Dalam Setiap Pertandingan, Florenzi Rata-Rata
Melakukan 1,6 Kali Tekel Dan 2 Intersepsi Dalam Setiap Pertandingan.
Bek Tengah: Francesco Icerbi
(Sassuolo)
Sassuolo Boleh
Tergopoh-Gopoh Di Serie A Musim Ini Di Mana Untuk Sementara Mereka Berada Di
Posisi 16, Hanya Empat Posisi Di Atas Posisi Paling Buncit. Tim Kejutan Di
Serie A Dalam Beberapa Musim Terakhir Itu Pun Telah Kemasukkan 33 Gol, Salah
Satu Yang Terbanyak Di Antara Kontestan Serie A Lainnya. Meski Begitu, Tanpa
Sumbangsih Yang Diberikan Francesco Icerbi Di Lini Belakang, Sassuolo Bisa Saja
Mengalami Musim Yang Lebih Buruk.
Icerbi Boleh Dikatakan
Sebagai Paolo Maldini Yang Salah Menggunakan Seragam. Pasalnya, Kemampuannya
Dalam Membaca Permainan Memang Tak Jauh Berbeda Dengan Legenda Milan Tersebut. Icerbi
Rata-Rata Melakukan 3,3 Intersepsi Dalam Setiap Pertandingan. Selain Itu,
Sebagai Seorang Pemain Belakang, Icerbi Rata-Rata Hanya 0,4 Kali Pelanggaran
Dalam Setiap Penampilannya – Seorang Pemain Belakang Di Italia, Yang Bermain
Sebanyak 18 Pertandingan, Hanya Melakukan 0,4 Kali Pelanggaran Dalam Setiap
Penampilannya!
Kontribusi Icerbi Untuk
Sassuolo Pun Tak Hanya Berhenti Sampai Di Situ. Pemain Yang Juga Fasih Untuk
Memulai Serangan Dari Lini Belakang Tersebut Juga Sudah Mencetak Tiga Gol Di
Serie A Sejauh Ini.
Bek Tengah: Federico Fazio (As Roma)
Luciano Spaletti Sepertinya
Harus Bersyukur Saat Mendapati Bahwa Federico Fazio Tidak Cocok Saat Bermain Di
Liga Inggris. Bila Saja Bek Asal Argentina Tersebut Cocok Bermain Di Sana,
Bukan Tidak Mungkin Saat Ini Dirinya Masih Menjadi Andalan Lini Belakang
Totteham Hotspur, Dan Wojciech Szczesny Juga Akan Bekerja Lebih Keras Untuk
Mengamankan Gawangnya.
Di Serie A Sejauh Ini, Roma
Merupakan Salah Satu Tim Yang Memiliki Lini Pertahanan Terbaik Di Mana Mereka
Hanya Kebobolan 18 Gol Dalam 18 Pertandingan. Kehebatan Fazio Dalam Membaca
Permainan Dan Melakukan Duel Udara Adalah Salah Satu Penyebab Utamanya. Selain Itu,
Fazio Juga Sering Mengambil Keputusan Tepat Di Saat-Saat Genting. Beberapa Kali
Dirinya Berhasil Melakukan Tekel-Tekel Bagus Dalam Situasi Yang Benar-Benar
Krusial.
Bek Kiri: Alex Sandro (Juventus)
Akhir-Akhir Ini Patrice
Evra, Salah Satu Bek Kiri Terbaik Di Dunia, Mungkin Dibuat Susah Tidur Oleh
Alex Sandro. Tidak Hanya Karena Sandro Mengancam Posisinya Di Sisi Kiri
Pertahanan Juventus, Penampilan Ciamik Mantan Pemain Porto Tersebut Juga
Berhasil Mencuri Perhatian Eropa Pada Musim Ini.
Sandro Bermain Sebanyak 16
Kali Pada Musim Ini, Sebagai Full-Back Kiri, Wing-Back Kiri,
Hingga Sebagai Gelandang Kiri. Menariknya, Meski Bermain Di Posisi Yang
Berbeda-Beda Seperti Itu, Sandro Masih Bisa Menunjukkan Kualitas Terbaiknya. Dia
Berhasil Mencatatkan Tiga Assist Dan Kemampuan Dribelnya, Di Mana Dia Rata-Rata
Melakukan 1,5 Dribel Dalam Setiap Pertandingan, Yang Membuatnya Sering
Merepotkan Pertahanan Lawan.
Sebagai Seorang Pemain Yang
Gemar Membantu Serangan Di Mana Dia Sering Kali Mengandalkan Kemampuan
Dribelnya, Kontribusinya Dalam Membantu Pertahanan Pun Patut Diacungi Jempol –
Salah Satu Kemampuan Yang Membuat Evra Mulai Tergusur. Sejauh Ini Sandro
Rata-Rata Melakukan 2,4 Tekel Dan 2,2 Kali Intersepsi Dalam Setiap
Pertandingan.
Gelandang Bertahan: Daniele
De Rossi (As Roma)
Di Piala Eropa 2016 Lalu,
Daniele De Rossi Mungkin Merupakan Pemain Yang Paling “Dibenci” Oleh Para Pemain
Spanyol. Bagaimana Tidak, Selain Melakukan Nutmeg Kepada Andreas Iniesta, Jimat
Spanyol, De Rossi Juga Menjadi Penyebab Utama Tak Berkembangnya Permainan La
Furia Roja. Dia Hebat Dalam Melindungi Garis Pertahanan Italia Dan Juga
Jeli Dalam Memulai Setiap Serangan Yang Dibangun Oleh Italia.
Di Serie A Musim Ini, Emosi
De Rossi Memang Masih Meledak-Ledak. Dengan Pendekatan Tersebut, Dia Sudah
Mendapatkan Empat Kartu Kuning Dalam 14 Pertandingan. Meski Begitu, Kontribusi
Yang Diberikannya Masih Tetap Lebih Besar Daripada Permainan Urakannya. Umpan-Umpannya
Di Mana Dirinya Rata-Rata Melakukan 57,7 Kali Umpan Di Dalam Setiap
Pertandingan, Terbanyak Di Antara Pemain-Pemain Roma Lainnya, Masih Sering
Menjadi Awal Dari Serangan Berbahaya Yang Dibangun Roma. Selain Itu, 2,5 Tekel
Dan 2,7 Intersepsi Yang Dilakukannya Dalam Setiap Pertandingan Merupakan Tameng
Berharga Bagi Garis Pertahanan Roma.
Gelandang Tengah: Miralem
Pjanic (Juventus)
Miralem Pjanic Semula
Didatangkan Juventus Untuk Menggantikan Peran Paul Pogba, Tetapi Karena
Karakteristik Permainannya Yang Berbeda, Mantan Pemain As Roma Sempat Mengalami
Kesulitan Di Awal Musim Ini. Bagaimanapun, Pjanic Lebih Tidak Memiliki
Kemampuan Selengkap Pogba.
Meski Begitu, Setelah
Allegri Mendapatkan Pendekatan Yang Tepat Untuk Memaksimalkan Peran Pjanic,
Secara Perlahan Pajanic Mampu Memunjukkan Kualitasnya Sebagai Salah Satu
Gelandang Terbaik Di Serie A. Di Serie A Sejauh Ini, Bermain Sebanyak 12 Kali,
Pjanic Dua Kali Dinobatkan Sebagai Man Of The Match. Dia Berhasil Mencetak Lima
Gol Dan Sudah Mencatatkan Empat Assist.
Gelandang Tengah: Marek Hamsik (Napoli)
Dries Mertens Boleh Menjadi
Bintang Baru Napoli, Dan Jose Callejon Secara Tak Terduga Sering Menyelamatkan
Napoli Di Saat-Saat Genting, Tetapi Pemain Terbaik Napoli Sejauh Ini Tetaplah
Sang Kapten, Marek Hamsik. Hampir Dalam Segala Atribut Yang Wajib Dimiliki Oleh
Seorang Gelandang Serang, Hamsik Terlihat Terlalu Hebat Jika Dibandingkan
Dengan Gelandang-Gelandang Serang Serie A Lainnya.
Saat Ini Hamsik Sudah
Mencetak Lima Gol, Mencatatkan Tujuh Assist, Dan Rata-Rata
Melakukan 2,2 Kali Keypass Bersama Napoli. Jika Dia Mampu Terus Mempertahankan
Performanya, Bukan Tidak Mungkin Napoli Bisa Mejadi Yang Terbaik Di Serie A
Pada Musim Ini.
Penyerang
Kanan: Felipe Anderson (Lazio)
Jose Callejon Memang Tampil
Memukau Di Serie A Sejauh Ini. Tampil Di Seluruh Pertandingan Napoli, 18
Pertandingan, Pemain Asal Brasil Ini Sudah Mencetak Tujuh Gol Mencatatkan
Tujuh Assist. Meski Begitu, Sinar Terang Felipe Anderson Di Sisi
Kanan Permainan Lazio Terlalu Mencolok Untuk Tidak Dipedulikan. Posisi Keempat
Yang Lazio Di Serie A Sejauh Ini Merupakan Salah Satu Hasil
Dari Kerja Keras Dalam Beradu Pintar Dengan Para Full-Back Kiri
Tim Lawan.
Kemampuannya Dalam Melewati
Lawan Memang Menjadi Senjata Utama Anderson. Sejauh Ini Dia Rata-Rata Melakukan
3,2 Kali Setiap Pertandingan, Hanya Kalah Dari Giacomo Bonaventura (3,4 Kali)
Di Antara Pemain-Pemain Serie A Italia Lainnya. Selain Itu, Anderson Juga Sudah
Mencetak Dua Gol Mencatatkan Tujuh Assist Di Hingga Paruh
Musim Ini.
Penyerang
Kiri: Lorenzo Insige (Napoli)
Pemain-Pemain Napoli
Lainnya Tahu Betul Bahwa Lorenzo Insigne Dapat Diandalkan Ketika Timnya
Mengalami Kebuntuan. Umpan-Umpan Silangnya Tergolong Ciamik, Dan Dalam Setiap
Pertandingan Di Serie A Sejauh Ini Insigne Rata-Rata Tiga Kali Mengancam Gawang
Lawang. Selain Itu, Insigne Juga Berperan Cukup Besar Untuk Gol-Gol Yang
Diciptakan Jose Callejon. Bagaimana Tidak, Sebagian Besar Gol Yang Diciptakan
Callejon Berasal Dari Umpan Ajaib Pemain Asal Italia Tersebut.
Sejauh Ini, Insigne Sudah
Mencatatkan Lima Assist Dan Berhasil Mencetak Lima Gol Dari
Sisi Kiri Lini Serang Napoli.
Penyerang Tengah: Andrea
Belotti (Torino)
Cukup Banyak Kandidat Bagus
Untuk Menjadi Penyerang Tengah Terbaik Paruh Musim Serie A Musim 2016/17. Ada Nama
Mauricio Icardi, Edin Dzeko, Hingga Si Fenomenal, Dries Mertens. Meski Begitu,
Andrea Belotti Akhirnya (Harus) Dipilih Untuk Menjadi Penyerang Tengah Di Tim
Terbaik Ini.
Hingga Bulan September 2016
Lalu, Belotti Adalah Salah Satu Penyerang Yang Paling Konsisten Di Eropa Dalam
Urusan Mencetak Gol. Saat Itu, Dia Rata-Rata Mencetak Satu Gol Dalam Waktu 58,8
Menit. Menariknya Konsistensinya Dalam Menjebol Gawang Lawan Terus Terjaga
Hingga Akhir Paruh Musim. Saat Ini, Penyerang Torino Tersebut Sudah Mencetak 13 Gol, Di Mana Dia Selalu
Mencetak Gol Dalam Tiga Pertandingan Torino. Giampiero Ventura, Pelatih Timnas
Italia, Sepertinya Akan Dibuat Pusing Karena Kehebatan Pemain Yang Memiliki
Penyelesaian Akhir Kelas Wahid Ini.