Oleh Dyah Ayu Wanodyasari
Mari kita segarkan ingatan dengan sepuluh fakta tentang
Sheva berikut ini.
siapa yang bisa melupakan prestasinya di
Milan?
Kini kita simak dulu sepuluh fakta
menarik yang mewarnai kehidupan Sheva, hingga ia menjadi pemain terkenal
seperti sekarang.
10. Nama depan Sheva yang aslinya ditulis
dalam abjad Cyrillic tidak bisa dialih-bahasakan ke dalam abjad Latin. Andriy
adalah ejaan yang digunakan pada situs resminya, dan juga diadopsi oleh UEFA
dan FIFA, meski Andrei dan Andrij juga digunakan di berbagai media.
9. Saat ini ia merupakan pencetak gol terbanyak ketiga dalam
sejarah kompetisi klub Eropa dengan 60 gol, setelah Gerd Muller dan Filippo
Inzaghi.
8. Pada April 1986, ketika reaktor nuklir Chernobyl meledak, ia
masih berusia sembilan tahun. Ribuan orang yang tinggal di kawasan itu,
termasuk keluarganya, harus mengungsi untuk menghindari dampak ledakan.
7. Bersama Dynamo Kiev U-14, ia tampil di ajang Piala Ian
Rush di Wales, dan menjadi topskor di turnamen itu. Ian Rush sendiri memberikan
sepatunya sebagai hadiah. Yang menarik, pada 1997 mereka berhadapan sebagai
lawan di Liga Champions, saat Rush mengakhiri karirnya di Newcastle.
6. Ia berteman dekat dengan desainer Giorgio Armani. Ia pernah
menjadi model untuk peragaan busana Armani, dan mereka berdua bahkan patungan
untuk membuka sebuah toko busana di Kiev.
5. Pertemuan Sheva dengan sang istri, model Amerika Serikat
Kristen Pazik, terjadi pada suatu pesta yang digelar Armani. Setelah menikah
pada 2004, mereka kini memiliki dua anak, Jordan dan Christian.
4. Selama lima tahun di Dynamo, Sheva mempersembahkan tak kurang
dari lima gelar liga kepada klubnya. Artinya, dalam kurun waktu tersebut, gelar
juara tak pernah jatuh ke tangan lawan.
3. Di AC Milan, ia menjadi pemain non Italia pertama yang mampu
menjadi topskor sebagai debutan di Serie A dengan 24 gol dari 32 pertandingan.
2. Banyak pihak yang menyalahkan istrinya, ketika Sheva memutuskan
pindah ke Chelsea. Menurut desas-desus yang terdengar, Pazik ingin agar
anak-anak mereka dibesarkan di tempat yang berbahasa Inggris. Sheva membantah
rumor itu. Menurutnya, ia pindah karena tertarik pada sosok Jose Mourinho
sebagai manajer Chelsea. Katanya saat itu, "Saya telah lama mengikuti
perjalanan karir Mourinho selama beberapa tahun ini, dan saya sangat terkesan
dengan caranya melatih. Ia lebih mengutamakan kekompakan tim daripada kemampuan
individual, yang saya yakin menjadi dasar terbentuknya tim yang hebat."
1. Pada November 2005, saat menghadapi Fenerbahce di babak grup
Liga Champions, Sheva mencetak empat gol. Dalam sejarah sepakbola, sebelum
Sheva hanya ada empat pemain yang mampu mengemas empat gol dalam satu
pertandingan pada satu kompetisi, yaitu: Marco van Basten, Simone Inzaghi,
Dado Prso dan Ruud van Nistelrooy.